Dislutkan NTB Bahas Rencana Kerja Sama dengan WRI Untuk Penelitian Neraca Sumber Daya Laut

Mataram, 4 Juni 2024 – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Provinsi NTB, Bapak Muslim, ST., M.Si, menerima audiensi untuk membahas rencana Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dengan World Resources Institute (WRI). Kerja sama ini berfokus pada pelaksanaan penelitian terkait neraca sumber daya laut, khususnya ekosistem blue carbon seperti lamun dan mangrove.

World Resources Institute (WRI) adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang berfokus pada perhitungan valuasi ekonomi blue carbon, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil valuasi ini nantinya akan dimasukkan ke dalam neraca sumber daya laut, yang diharapkan dapat memberikan peluang nilai tambah bagi pengelolaan sumber daya tersebut.

Dalam sambutannya, Kadislutkan NTB, Bapak Muslim, menyampaikan bahwa peraturan terbaru, seperti UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja serta UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, telah mabatasi Pemerintah Provinsi dalam mendapatkan nilai tambah dari pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

“Namun, kita masih memiliki celah melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk mendapatkan nilai tambah bagi daerah dalam pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,” ujar Bapak Muslim.

Dengan adanya penelitian dari WRI dari hasil penelitian WRI, diharapkan kita memiliki data yang komprehensif terhadap valuasi dari ekosistem blue carbon yang ada di NTB khususnya di wilayah Teluk Saleh.

“Kita harus memiliki database sebaran potensi serta valuasi ekonomi lamun dan mangrove, sehingga kehadiran WRI sangat diharapkan untuk berkontribusi dalam hal ini,” jelas Kadislutkan NTB.

Bapak Muslim juga berharap agar rekomendasi hasil penelitian dari WRI dapat segera disampaikan agar dapat digunakan untuk menyelaraskan perencanaan serta pelaksanaan rencana aksi di daerah.

Ia juga berharap penelitian ini dapat direplikasi di tempat lain, terutama jika proyek di Teluk Saleh sudah berhasil. Provinsi NTB memiliki potensi yang besar untuk pertumbuhan lamun dan mangrove, tambahnya.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pengelolaan sumber daya laut yang dapat memberikan nilai tambah bagi daerah dalam pemanfaatan sumber daya kelautan yang dikelola secara berkelanjutan.