Harmonisasi Pelaksanaan dan Rencana Program Pengelolaan Kawasan Konservasi Gili Balu Dinas Kelautan dan Perikanan NTB dengan PT. Amman Mineral

Selasa, 22 April – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan pertemuan untuk membahas harmonisasi pelaksanaan dan rencana program pengelolaan Kawasan Konservasi Gili Balu. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan sinergi dalam menjaga konservasi ekosistem pesisir serta mendukung upaya kelangsungan sumber daya alam di kawasan Gili Balu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Provinsi NTB, Bapak Muslim, ST.,M.Si menyampaikan apresiasi atas kinerja pihak swasta yang telah mendorong kemajuan sektor kelautan dan perikanan, khususnya dalam mendukung perbaikan lingkungan yang berkelanjutan. Pertemuan ini untuk menyelaraskan indikator pembangunan, termasuk penilaian indeks ekonomi hijau dan biru, yang sejalan dengan visi dan misi Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan PDRB tertinggi tahun ini berasal dari sektor perikanan, yang menunjukkan kontribusi nyata dari seluruh pihak, termasuk NGO, akademisi, dan swasta sebagai mitra. Amanat dari Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Rakortek Nasional menekankan pentingnya penerapan ekonomi biru sesuai arahan Bappenas, KKP, dan Kemendagri.

Perwakilam PT Amman Mineral, Bapak Dimas menyampaikan Program ini merupakan kelanjutan dari komitmen yang telah terjalin sejak lama, bahkan sebelum penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada tahun 2022, di mana berbagai kontribusi nyata seperti penanaman reef ball telah dilaksanakan oleh PT Amman Mineral melalui mitra pelaksana Seafast NTB. Secara teknis, kegiatan yang dilakukan telah sejalan dengan indikator keberhasilan yang dirancang, dan saat ini tengah diselaraskan secara naratif dengan visi dan misi Gubernur. Inisiatif ini dijalankan melalui pola kerja sama yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media, sebagai upaya kolektif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di daerah.