Mataram, 16 Januari 2024 – Bertempat di Hotel Aston Inn Mataram, telah berlangsung kegiatan Konsultasi Teknis Penyusunan Dokumen Awal Rencana Zonasi Kawasan Konservasi Perlindungan Hiu Paus di Perairan Teluk Saleh, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Konservasi Indonesia (YKI) dan dihadiri oleh OPD terkait lingkup Pemprov NTB, OPD terkait Kabupaten Sumbawa dan Dompu, DPD HNSI NTB, akademisi, serta mitra NGO, serta dihadiri secara daring oleh perwakilan Ditjen PKRL KKP.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Provinsi NTB, Bapak Muslim, ST.,M.Si yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keberlanjutan ekosistem biota Hiu Paus di Teluk Saleh. Menurutnya, upaya zonasi ini harus memperhatikan keseimbangan antara pelestarian lingkungan, pariwisata dan aktivitas nelayan di wilayah tersebut.
“Rencana Zonasi Kawasan Konservasi Teluk Saleh ini merupakan upaya pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan biota Hiu Paus. Namun, dalam pembagian deliniasi ruang, kita perlu memastikan bahwa tidak ada irisan dengan area aktivitas nelayan kita. Oleh karena itu, sekiranya dalam proses FGD skenario perencanaan berbeda dengan hasil usulan masyarakat atau stakeholder terkait maka perlu disiapkan alternatif ruang yang mendekati hasil kajian teknis dan dapat diterima oleh semua pihak namun dengan tetap ikut mempertimbangkan pemanfaatan secara eksisting,” ujar Bapak Muslim.
Beliau juga menegaskan pentingnya justifikasi berbasis data dalam proses penentuan zonasi. Data yang konkret diharapkan dapat mempermudah proses diskusi dalam tahap FGD di tingkat daerah sehingga masyarakat dapat memahami langkah-langkah yang diambil secara transparan.
“Dalam pertemuan ini, skenario pembagian deliniasi ruang harus dipaparkan secara jelas sebelum FGD dilaksanakan. Ini penting agar kita memiliki dasar yang kuat dalam penentuan zonasi,” tambahnya.
Teluk Saleh sendiri dikenal sebagai habitat penting Hiu Paus dan menjadi perhatian utama dalam upaya pelestarian biota laut di NTB. Dengan adanya rencana zonasi ini, diharapkan ekosistem di kawasan tersebut dapat tetap terjaga, sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
