Pakan merupakan unsur terpenting dalam melakukan budidaya ikan karena pakan sebagai zat yang penting dalam proses metabolisme. Pemilihan bahan baku pakan buatan juga harus mempunyai nilai gizi yang tinggi, mudah dicerna oleh ikan, harganya relatif lebih murah, mudah diperoleh, tidak mengandung racun atau zat anti nutrisi.
Pakan juga merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya dikarenakan 60 persen modal usaha digunakan untuk membeli pakan. Pakan adalah unsur penting dalam usaha meningkatkan pertumbuhan serta kelangsungan hidup ikan.
Di NTB sendiri harga pakan ikan dari hari ke hari terus mengalami peningkatan sehingga hal tersebut dirasa menjadi kendala yang paling utama serta dirasa sangat memberatkan bagi para pembudidaya kita khususnya para pembudidaya ikan air tawar.
Untuk itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB berupaya untuk mencarikan solusi dari masalah harga pakan ikan yang tinggi dengan berkolaborasi dengan UMKM lokal untuk menciptakan mesin pengolah pakan ikan untuk menekan biaya operasional budidaya ikan yang tinggi.
Mesin pakan ikan karya UMKM lokal ini mampu memproduksi hingga 100 kg pakan ikan setiap jamnya dengan bahan baku yang digunakan merupakan bahan-bahan lokal yang sangat mudah ditemui.
Untuk itu, pada hari Senin (07/12/2020) dilaksanakan kegiatan peresmian pabrik ikan serta pembukaan bimtek pengolahan pakan ikan dengan peserta pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta selama 2 hari yang dibekali tentang pengetahuan mesin pakan, nutrisi pakan, dan cara pembuatan pakan yang diadakan di BBI Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur NTB, DR. Sitti Rohmi Djalillah yang sekaligus berkesempatan untuk membuka acara Bimtek pembuatan pakan ikan sekaligus meresmikan Bale Pakan Ikan Mandiri yang ada di BBI Batu Kumbung.
Dalam sambutannya, Wagub NTB menyampaikan bahwa walaupun ditengah pandemi Covid-19 produktivitas produksi budidaya ikan harus digenjot. Salah satu upaya dalam menggenjot produksi tersebut adalah dengan memangkas biaya dengan menghadirkan mesin pengolahan pakan ikan.
“Teknologi merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah Swt yang dapat kita manfaatkan dalam rangka meningkatkan serta menunjang pekerjaan kita, sektor perikanan ini juga harus mendapat sentuhan teknologi permesinan agar dapat terus berkembang dengan maksimal,” Ucap Umi Rohmi.
Umi Rohmi juga menyampaikan bahwa sentuhan teknologi dan permesinan juga harus diikuti dengan SDM yang juga terus mau belajar dan berkembang untuk memahami itu, sehingga kegiatan Bimtek ini juga sejalan dengan hadirnya mesin pakan ikan di BBI Batu Kumbung yang nantinya dapat diterapkan oleh para pembudidaya kita agar dapat menekan biaya.
Selanjutnya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, H. Yusron Hadi menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan industrialisasi sektor kelautan dan perikanan harus diperhatikan hulu dan hilirnya.
“Hulunya dengan cara meningkatkan produktivitas budidaya dengan menekan biaya pakan sehingga diperlukan mesin pengolah pakan ikan seperti ini, hilirnya berfokus pada pengolahan hasil produksi perikanan sehingga dapat menghasilkan produk baru yang memiliki nilai tambah,” Ucap Yusron.
Lebih lanjut Yusron menyampaikan bahwa kedepan akan diupayakan untuk menghadirkan pabrik pakan ikan ini di seluruh BBI yang dimiliki, sehingga hasil produksi dari BBI dapat mencukupi kebutuhan di seluruh wilayah NTB.
“Ini merupakan ikhtiar kita dalam rangka mewujudkan industrialisasi sektor kelautan dan perikanan di Provinsi NTB,” pungkasnya.