Pada Senin, 12 Februari 2024, telah dilaksanakan rapat rutin Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pendopo Timur Gubernur NTB, yang dipimpin oleh Penjabat (Pj.) Gubernur, Bapak Drs. H. Lalu Gita Ariadi.

Pada pertemuan tersebut, Dislutkan NTB, yang diwakili oleh Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), berpartisipasi untuk mendengarkan arahan dan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi. BPS mencatat inflasi bulan Januari 2024 sebesar 0,04% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Desember 2023, untuk skala nasional.

Dalam upaya mendukung percepatan penanganan inflasi di tingkat daerah, Dislutkan NTB mengambil langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah dengan melakukan pemantauan terhadap stok ikan di cold storage (gudang penyimpanan dingin) yang tersebar di wilayah NTB. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan ikan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum serta industri pemindangan.

Hasil pemantauan yang diperoleh menunjukkan bahwa per 31 Januari 2024, terdapat total 875 ton stok ikan yang tersedia dari 20 cold storage yang terdata/melaporkan. Jenis ikan yang dominan dalam stok tersebut adalah ikan tongkol dan layang, serta beberapa jenis ikan lainnya.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang diambil pemerintah daerah NTB dalam menghadapi tantangan inflasi, yang memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat akan pangan, termasuk ikan sebagai sumber protein penting dalam konsumsi masyarakat lokal. Dengan memastikan ketersediaan stok ikan, diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga dan mencegah potensi lonjakan inflasi yang dapat memberikan dampak negatif bagi ekonomi daerah.

Langkah-langkah seperti ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah NTB dalam mengelola inflasi secara efektif, dengan melibatkan berbagai instansi terkait dalam upaya bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.