Senin, (12/06/2022) bertempat di Kantor Camat Keruak, Kabupaten Lombok Timur telah dilaksanakan rapat koordinasi penurunan angka stunting yang membahas rencana kerja sama dalam penanganan stunting di Desa-Desa yang ada di Kecamatan Keruak.
Hadir dalam rapat tersebut Camat Keruak, Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Kepala Bidang P2HP Dislutkan NTB, Kadis Koperasi Lombok Timur, Sekretaris dan Kabid Dislutkan Kabupaten Lotim, Kanit DP3AKB Lombok Timur, Kepala Puskesmas Keruak, serta Kasubbag RSUD Patuh Karya Keruak.
Dalam rapat koordinasi ini juga dibahas tentang rencana aksi dan kolaborasi lintas Pemda Provinsi dan Kabupaten serta mitra lainnya.
Menurut Camat Keruak, Kecamatan Keruak sangat membutuhkan bantuan dari seluruh stakeholder untuk menurunkan angka stunting yang saat ini berjumlah 889 orang anak.
Selanjutnya Kepala Puskesmas Keruak juga menambahkan, data tersebut pada realitanya bisa saja lebih besar karena hampir 50% balita di Kecamatan Keruak tidak melaporkan diri ke Posyandu setempat.
Kemudian Kanit pada DP3AKB Lotim juga menambahkan bahwa ibu hamil dengan KEK berjumlah 81 orang dan anemia berjumlah 64 orang.
Selanjutnya selaku perwakilan Pemprov NTB, Kadis Koperasi dan Umkm NTB dan Kepala Bidang P2HP Dislutkan NTB berkomitmen melaksanakan Bhakti Stunting secara bergotong royong melalui pemberian makanan berprotein hewani berupa produk olahan ikan dan telur serta penyuluhan tentang cara pengolahan pangan yang baik serta pola hidup sehat.
Sebagai informasi, kegiatan intervensi yang telah dilaksanakan oleh Dislutkan Lotim sejak 2019, desa yang menjadi fokus binaan adalah Desa Pijot, Pijot Utara, Tanjung Luar, Keruak dan Ketapang Raya. Dan, sejalan dengan hal tersebut Dislutkan NTB berencana mengintervensi Desa Pijot pada tahun ini, mengingat tingginya angka Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang berjumlah 167 keluarga dan angka stunting yang cukup tinggi, berjumlah 46 anak.