Senin, 25 Maret 2024, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Bapak Muslim, ST.,M.Si turut serta dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Pendopo Gubernur NTB. Rapat tersebut dipimpin oleh Irjen Kemendagri dan dihadiri oleh Kepala Daerah dari seluruh Indonesia secara daring, termasuk Pj. Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si serta beberapa kepala OPD Lingkup Pemprov NTB.
Inflasi nasional pada bulan Februari mencapai 2,75%, sementara NTB menempati posisi di atas rata-rata nasional dengan angka 3,00% (urutan 16). Kenaikan harga beberapa komoditi seperti beras, cabe merah, telur ayam ras, daging ayam, dan minyak goreng curah, menjelang Ramadan, menjadi faktor utama penyebabnya.
Meskipun harga komoditi secara nasional stabil pada Minggu ketiga Maret 2024, masih di atas 3% dari bulan sebelumnya, namun NTB tidak lagi termasuk daerah yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Perlu diwaspadai adanya potensi kenaikan harga menjelang Idul Fitri, terutama pada kelompok makanan, minuman, tembakau, dan transportasi. Langkah antisipasi yang akan diambil pemerintah termasuk pengawasan terhadap kegiatan panen raya beras, perluasan areal produksi beberapa komoditi pertanian, serta mendorong importir untuk memenuhi target kuota impor bawang putih.
Dari 214 Kabupaten/Kota yang belum memberikan bukti konkrit dalam pengendalian inflasi, Kabupaten Bima NTB termasuk di dalamnya. Sebagai respons, Pj Gubernur NTB memerintahkan Inspektorat Provinsi NTB untuk segera berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Bima guna mengambil tindakan pengendalian inflasi sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.
Rapat ini menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan semua pihak terkait dalam mengendalikan inflasi, demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan yang ada.