Rabu, (28/07/2021) bertempat di ruang rapat Mutiara Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB, telah dilaksanakan rapat tim penyusun Ranpergub Pengelolaan perikanan Kerapu dan Kakap berkelanjutan Provinsi NTB.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim, ST.,M.Si, beserta perwakilan dari Biro Hukum, WCS, dan Akademisi.
Setelah sebelumnya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB bersama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) menginisiasi program Pengelolaan Perikanan Kerapu dan Kakap berkelanjutan di Provinsi NTB. Kini program tersebut sudah sampai tahap proses penyusunan Ranpergub, yang secara konkrit outputnya nanti diharapkan mampu menyelesaikan beberapa persoalan yang ada.
Pak Muslim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini kita harus mengidentifikasi isu apa saja yang sedang diperbincangkan. Supaya output daripada Ranpergub ini nantinya bisa tepat sasaran.
“Kita harus coba berpikir secara holistik, untuk jangka panjang. Supaya besok 2 tahun lagi tidak kita rubah lagi pergubnya. Makanya kita harus identifikasi mana saja yg jadi fokus kita mulai saat ini.”, Tegas Pak Muslim.
Beliau juga menambahkan bahwa peraturan ini dibuat untuk kebutuhan kedepan. Guna menjamin pengelolaan yang berkelanjutan. Sehingga kita harus benar-benar serius dalam membahasnya.
“Tidak ada yang akan kita abaikan. Semua harus fokus mengoptimalkan pengendalian pemanfaatan ini untuk keberlanjutan dan kebutuhan generasi kita di masa depan.”, Jelasnya.
Merespon hal tersebut, DR. Siti Hilyana, Akademisi UNRAM menyampaikan bahasa yang senada bahwa memang Kakap dan Kerapu ini adalah salah satu komoditi yang cukup potensial diantara komoditas sektor perikanan.
Namun kondisinya saat ini, jumlah Kakap dan Kerapu mulai turun akibat penangkapan yang tidak terkendali.
“Penangkapan Kakap dan Kerapu harus diatur segera. Karena jika tidak maka dikhawatirkan stock nya akan sangat terbatas nanti. Bahkan skenario terburuk kita bisa saja kehilangan populis dari Kakap dan Kerapu ini.” Ujar DR. Siti Hilyana.
Perwakilan WCS juga menambahkan bahwa mereka sangat mendukung semua komoditas agar bisa dikelola dengan baik. Sehingga jika pembahasan Ranpergub ini tidak bisa selesai hari ini. Maka WCS nanti siap memfasilitasi untuk adanya pembahasan lanjutan.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dislutkan NTB, Ir. Sasi Rustandi, M.Si juga menguatkan bahwa pembahasan kali ini memang tidak bisa kita selesaikan sekarang. Sehingga nanti bersama dengan WCS akan membantu untuk memfasilitasi agenda pembahasan kedepan agar bisa dibedah lebih intens lagi.
“Kalau bisa nanti untuk milestone penyusunan Ranpergub Kakap Kerapu ini kita usahakan bisa terlaksana dan selesai di bulan Agustus nanti.”, Ujarnya.
Terakhir Pak Muslim kembali mengingatkan dalam forum diskusi agar jangan sampai agenda hari ini hanya berorientasi pada legalitas saja.
“Manfaatkan forum ini sebaik mungkin. Sebagai wadah kita untuk berdiskusi. Supaya nanti kita benar-benar bisa hadir dan memberikan solusi dari beberapa isu-isu perikanan yang ada. Ini salah satu bentuk komitmen bagi kita semua untuk terus mengawal segala persoalan yang terjadi.” Tutupnya mengakhiri.