Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB terus berupaya untuk mengatasi masalah rendahnya harga garam ditengah terus meningkatnya produksi garam serta untuk mendukung dan mempercepat program industrialisasi garam di Provinsi NTB. Padahal garam sangatlah banyak manfaatnya, tidak hanya sebagai pelengkap konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan yodium, namun masih banyak potensi garam yang bisa dikembangkan seperti untuk keperluan industri textil, minyak, keramik, farmasi, kertas, industri chlor alkali, industri pengolahan logam, industri sabun, kosmetik, dan industri karet.
Senin (18/11/2019) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB melalui Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P2SDP3K) mengadakan kegiatan penyusunan road map pengembangan usaha garam rakyat tahun 2020-2024 yang bertempat di Hotel Arianz Mataram. Kegiatan ini dibuka oleh Ir. Lalu Hamdi, M.Si selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Kegiatan ini dihadiri peserta dari perwakilan Bappeda Provinsi NTB, Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTB.
Kegiatan ini diadakan untuk menentukan arah kebijakan terkait dengan mengatasi permasalahan garam serta untuk mendukung program industrialisasi garam. Dalam sambutannya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan menyampaikan “Saat ini Indonesia masih mengimpor garam untuk mencukupi kebutuhan nasional sebanyak 2 juta ton/tahun. Padahal masih banyak produksi garam dari petani kita yang tidak terserap pasar diakibatkan kualitasnya yang masih rendah. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan fasilitas infrastruktur (saluran primer, sekunder dan pintu air) untuk meningkatkan produktifitas lahan penggaraman dan kualitas garam agar garam yang dihasilkan menjadi kelas 1 dan perusahaan mau membeli garam dari petani kita sehingga tidak perlu impor lagi untuk mencukupi kebutuhan garam nasional.”
Setelah mendengar masukan, saran, dan pertanyaan dari para peserta, akhirnya kegiatan ini ditutup dan diharapkan setelah kegiatan ini agar segera ditindak lanjuti beberapa hal berikut:
- Tersusunnya dokumen road map usaha garam rakyat 2020-2024 Provinsi NTB;
- Memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan kawasan ekonomi garam untuk mendukung industrialisasi garam oleh Pemerintah Provinsi NTB;
- Perbaikan fasilitas infrastruktur (saluran primer, sekunder dan pintu air) untuk meningkatkan produktifitas lahan penggaraman dan kualitas garam rakyat;
- Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani garam.