MSC Paparkan Pre Assessment Potensi Perikanan Gurita di NTB

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) telah menginisiasi tahap Pre-Assessment sebagai langkah awal dalam Program Perbaikan Perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan perikanan gurita di daerah tersebut, sebagai bagian dari upaya menuju keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

Pre-Assessment ini dipaparkan pada hari Senin, 22 April 2024 di Ruang Rapat Nila Anjani Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Ibu Hikmah Aslinasari, ST.,MM, perwakilan Bidang Perikanan Tangkap, Perwakilan Bidang P2HP, Yayasan JARI dan Tim Technical Consultant MSC. Pre-Assessment ini merupakan hasil dari kerja sama antara KKP dan MSC berdasarkan Memorandum Saling Pengertian, dengan fokus pada dua hal utama: pembentukan dan implementasi FIP untuk perbaikan perikanan Indonesia serta peningkatan kapasitas pemangku kepentingan terkait di NTB.

Sejak koordinasi awal pada Desember 2022, berbagai tahapan telah dilakukan dengan partisipasi semua pihak terkait, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB, DKP Kabupaten terkait, perguruan tinggi, LSM, serta pelaku usaha seperti CV Alula dan UD Andre Seafood yang merupakan bagian integral dari industri perikanan gurita di daerah ini.

Beberapa hasil yang telah dicapai melalui tahap awal koordinasi antara KKP dan MSC mencakup penentuan perikanan prioritas di Provinsi NTB, di mana gurita menjadi salah satu fokus utama bersama tuna dan kakap/kerapu. Selain itu, kajian rantai pasok gurita di NTB telah dilakukan pada bulan Juli 2023 untuk memahami proses produksi hingga pemasaran.

Pada bulan Mei mendatang, tim dari NTB dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam diskusi Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) Gurita, yang menjadi bagian penting dari proses pre-assessment. Langkah ini akan melibatkan studi awal, kunjungan lapangan, wawancara, serta workshop antara Maret hingga Juni 2024, dengan tujuan menghasilkan laporan akhir pre-assessment menggunakan standar MSC V3.0.

Dalam rangka mengoptimalkan potensi perikanan gurita di NTB, penting untuk memperhatikan variasi spesies gurita yang ada, di mana diperkirakan terdapat dua jenis utama, yaitu Octopus cyanea dan Octopus vulgaris, dengan dominasi Octopus cyanea. Selain itu, potensi perikanan gurita di daerah Bima dan Dompu juga menjadi fokus potensial untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Komitmen bersama dari semua pihak terlibat dalam Pre-Assessment ini menjadi landasan untuk mengembangkan perikanan gurita yang berkelanjutan di NTB. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, NGO, industri, dan masyarakat nelayan, diharapkan upaya ini dapat menjadi contoh bagi langkah-langkah strategis dalam mewujudkan perikanan yang lebih baik dan lestari di seluruh Indonesia.