Mataram, 21 Februari 2024 — Bertempat di Hotel Aston Inn Mataram, telah dilaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Perikanan Kakap-Kerapu Berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam acara yang dihadiri oleh 53 peserta dari berbagai elemen, termasuk akademisi, perwakilan pemerintah daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BRIN, TNI AL, Polairud, Forum Pokmaswas, serta Kelompok Nelayan dan dibuka oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Provinsi NTB Bapak Muslim, ST.,M.Si dalam sambutannya Kadislutkan NTB menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga keberlanjutan perikanan kakap-kerapu.
Salah satu fokus utama dalam pembukaan acara adalah pengakuan akan masih maraknya praktik penangkapan ikan yang merusak, terutama pengeboman dan penggunaan panah berkompresor. Bapak Muslim menekankan bahwa praktik-praktik ini memiliki dampak besar terhadap keseimbangan ekosistem dan status stok perikanan di wilayah tersebut.
Dalam upaya meningkatkan pengelolaan, Bapak Muslim juga memperkenalkan rencana tata kelola kawasan konservasi NTB yang akan berbasis BLUD. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontrol yang lebih ketat terhadap penangkapan ikan di kawasan konservasi, memastikan bahwa setiap aktivitas penangkapan mematuhi regulasi yang berlaku.
Selain itu, Bapak Muslim menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif Pokmaswas dan Kelompok Nelayan dalam memberikan informasi langsung tentang kondisi di lapangan. Hal ini dianggap krusial dalam memahami dinamika ekosistem perikanan secara lebih komprehensif.
Dalam kesimpulannya, Bapak Muslim mengungkapkan harapannya agar pertemuan ini tidak hanya sekadar menjadi forum diskusi, tetapi juga menjadi titik awal bagi perubahan yang nyata. Ia berharap bahwa melalui langkah-langkah konkret yang dihasilkan dari pertemuan ini, masalah-masalah yang ada dapat terselesaikan dengan baik, dan trend positif dalam pengelolaan perikanan kakap-kerapu di NTB dapat terus terukur dan terwujud.