Senin, (07/06/2021) yang bertempat di ruang rapat mutiara Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah diselenggarakan diskusi antara Gabungan Pembudidaya Lobster Indonesia (GPLI) bersama dengan Dislutkan NTB, Dinas Perikanan Lombok Barat, dan Akademisi Universitas Mataram.
Dalam diskusi tersebut PLT Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Muslim, ST.,M.Si ingin mendengarkan paparan dari rencana pengembangan budidaya lobster di Lombok Barat yang diinisiasi oleh GPLI.
Ketua Umum GPLI Gunawan menyampaikan bahwa GPLI telah berhasil melakukan kegiatan budidaya lobster dengan total kurang lebih 2000 keramba di Buleleng Bali, dimana teknologi budidaya yang diadopsi dari Vietnam.
“Rencananya kami juga akan menerapkannya juga di Lombok Barat karena kami melihat Kabupaten Lombok Barat masih memiliki ketersediaan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya lobster” ujar Gunawan.
Ia juga menyampaikan bahwa GPLI juga berencana membangun pusat produksi pakan disana. GPLI juga siap terlibat untuk membantu dari proses hulu hingga hingga ke hilir untuk memastikan rantai produksi dari pembibitan hingga siap konsumsi.
Selain itu GPLI juga telah bekerjasama dengan lembaga asuransi Jasindo dan Askrindo untuk mengantisipasi apabila terjadinya gagal panen yang disebabkan oleh faktor alam, ataupun yang lainnya, kata Gunawan.
Selanjutnya Sekretaris Jendral GPLI menyampaikan harapannya agar Pemerintah bisa membantu mengedukasi masyarakat khususnya nelayan bahwa budidaya lobster di Indonesia bukan sekedar mitos.
“Kita harus menghapus stigma di masyarakat bahwa budidaya lobster itu tidak bisa dilakukan, kita juga harus menyadarkan masyarakat bahwa sesungguhnya menjual benih lobster itu merugikan Negara kita sendiri dan menguntungkan Negara orang” Ujarnya.
Selanjutnya Akademisi Universitas Mataram DR. Sitti Hilyana menyampaikan bahwa dalam pengembangan budidaya lobster ini perlu dilakukan kajian biologis dan ekologis, serta perlu dipikirkan bagaimana ketersediaan pakan untuk budidaya.
Ia juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan kolaborasi data antara GPLI dengan Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mataram agar dapat mendukung keberhasilan kajian pengembangan lobster di Lombok Barat ini.
Lebih lanjut DR. Nana sapaan akrab beliau mengatakan perlunya dipertimbangkan bagaimana kolaborasi antara GPLI dengan masyarakat nelayan, perlu dipikirkan skemanya dan dimana masyarakat nelayan tersebut akan terlibat.
Ia juga menyarankan agar mahasiswa Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mataram juga dapat difasilitasi dalam program magang agar terlibat dalam kajian-kajian teknisnya.
Selanjutnya Kepala Dinas Perikanan Lombok Barat menyatakan dukungannya dalam rencana pengembangan budidaya lobster yang diinisiasi oleh GPLI ini.
“Kami berharap bahwa Lombok Barat juga bisa menjadi Pilot Project pengembangan budidaya lobster ini, sehingga dapat memberikan kemajuan dan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya lobster kita” Pungkasnya.