Duhasa Bersaudara, Sosok Pengusaha Ikan Lele

Sejauh mata memandang diareal persawahan yang hijau tampak terlihat petakan kolam-kolam ikan lele dan pondok-pondok kecil yang merupakan keindahan tersendiri yang berada di Dusun Pondok Buah Desa Batukumbung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat yang merupakan Kawasan Kampung Lele.

Duhasa yang bernama asli Djohansyah merupakan sosok salah satu dari tiga bersaudara yang telah sukses sebagai pengusaha budidaya ikan lele, dengan bermodalkan pengalaman seadanya memulai kegiatan usaha pada tahun 2000 dengan menyewa lahan seluas 5,00 are yang berada disekitar rumahnya, dan terdorong oleh tekad dan kemauannya untuk memanfaatkan air dan lahan yang ada di sekitar lingkungannya, lalu dicoba dengan usaha kecil-kecilan untuk perbenihan lele. Maka pada tahun 2003 usahanya mulai berkembang dan meningkat menjadi usaha budidaya pembesaran dan penampung ikan lele.

Seiring waktu selama proses kegiatan usaha budidaya ikan lele telah banyak dijumpai berbaagai macam persoalan dan cobaan yang selalu dihadapinya dengan hati yang sabar dan berikhtiar agar tetap dapat terselesaikan dengan baik, juga atas dukungan dan dorongan dari kedua saudaranya yaitu pak Bakri dan pak Muhammad Rais dan keluargannya yang selalu memberikan motivasi dalam kegiatan usahanya, juga adanya pendampingan dari Penyuluh Perikanan setempat serta dukungan dan pembinaan dari BBI Batukumbung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.

Sehingga kegiatan usahanya sampai dengan saat ini telah meningkat dan dapat memiliki lahan budidaya milik sendiri seluas 50 are yang terdiri dari lahan pembenihan seluas 35 are, dan lahan pembesaran seluas 15 are. Untuk tenaga kerja tetapnya sebanyak 4 orang dan pekerja tidak tetap yang menjadi mitranya sebanyak 15 orang.

Sekarang Bapak yang lahir di Dusun Pondok Buah Desa Batukumbung Kecamatan Lingsar Lombok Barat 45 tahun yang silam lalu telah menjadi pengusaha ikan lele dengan produksi 50-100 kg/hari, bahkan pada bulan puasa dan musim haji serta Maulidan dapat dipasarkan 200-300 kg/hari dengan harga Rp 20.000/kg, dan pemasarannya untuk kebutuhan lokal yang sudah terjalin kerjasama.

Sehingga pertumbuhannya 10 tahun terakhir cukup menggembirakan dan telah memberikan dorongan kepada masyarakat dan generasi muda didusunnya untuk melakukan kegiatan usaha budidaya ikan lele, dan pengalamannya secara teknik usaha budidaya, bahwa kegiatannya dengan kolam ukuran 10m x 10m dapat ditebar benih sebanyak 7.000 ekor, ukuran 7cm dengan lama waktu proses pemeliharaan selama 3 bulan baru dapat dipanen dan menghasilkan 800 kg ikan lele konsumsi dengan harga Rp. 20.000/kg atau Rp. 16 Juta/3 bulan.

Kampung Lele Dusun Pondok Buah Desa Batukumbung Kecamatan Lingsar Lombok Barat mulai berkembang sejak 10 tahun terakhir dan telah terbentuk adanya Kelembagaan Kelompok (POKDAKAN) yang tergambung dalam kegiatan usaha budidaya ikan Lele sebanyak 11 Kelompok dengan hasil produksi benih keseluruhan sebanyak 1.000.000 ekor/bulan dan ikan lele konsumsi sebanyak 30 ton/bulan, dan sasaran pemasarannya selama ini untuk kebutuhan pasar di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Dalam rangka mendukung Visi-Misi NTB Gemilang, diharapkan agar ikan lele dapat dipasarkan secara luas dengan berbagai bentuk produk hasil olahan untuk menuju Industrialisasi dengan sentuhan teknologi tepatguna serta kualitas dan mutu yang higienis, dan akan dibina oleh Bidang PDSPKP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Penyuluh Perikanan, dan bekerjasama dengan KAUR Ekonomi Pembangunan BUMDES Desa Batukumbung.

Hingga saat ini telah direncanakan dukungan sarana dan prasarana untuk kegiatan usaha ikan lele dari HULU hingga ke HILIR dan telah dibangun Outlet Pusat Informasi dan Pemasaran Ikan Lele yang terletak di Jalan Raya Lingsar Batukumbung.

Leave a Reply