Lombok Timur – Jumat 1 Maret 2024, dalam upaya silaturahmi dengan masyarakat dan memetakan sejumlah isu yang dialami masyarakat, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan kegiatan JUMAT SALAM di Desa Masbagik Timur, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Dinas, Perwakilan Bidang dan UPTD serta unsur Perencana Ahli Madya lingkup Dislutkan NTB, Perangkat Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Tokoh Agama, pemuda dan masyarakat Desa Masbagik Timur.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang diwakili oleh Bapak Munadi, S.Pi, selaku perencana ahli madya, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan JUMAT SALAM adalah untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat sambil mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh mereka. Diskusi tidak hanya terbatas pada sektor kelautan dan perikanan, namun juga menyentuh sejumlah isu krusial lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat.

Salah satu fokus utama diskusi adalah penanganan stunting di Desa Masbagik Timur. Perwakilan dari Puskesmas, Bapak Safwan, menyoroti program pemerintah dalam rangka pengentasan stunting serta pentingnya perbaikan kualitas sanitasi lingkungan, terutama terkait dengan perbaikan jamban masyarakat. Diskusi juga mengarah pada strategi sinergis antara program dari tingkat desa hingga nasional untuk menangani masalah stunting secara efektif.

Ketua Karang Taruna Desa Masbagik juga mengemukakan beberapa isu penting, termasuk kebutuhan akan Tempat Pembuangan Sampah (TPS), pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama dalam hal pemasaran digital, pengembangan kerajinan gerabah, serta pembibitan ikan air tawar untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Peningkatan minat masyarakat untuk mengikuti program Posyandu juga menjadi sorotan.

Menyikapi masalah yang diungkapkan, Pak Munadi menjelaskan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB telah menginisiasi beberapa program, termasuk program Gemarikan untuk menurunkan angka stunting dengan memberikan bantuan makanan tambahan berbahan baku ikan. Selain itu, dukungan dalam bentuk bantuan telur juga disalurkan kepada masyarakat yang terkena stunting.

Dalam konteks pembinaan UMKM, Dislutkan NTB melalui Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan untuk memberikan pembinaan penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) serta pembinaan dalam diversifikasi produk dan pemasaran. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Penyuluh Perikanan dan Satker BBP3KP Mataram, diharapkan juga dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM di bidang perikanan.

Untuk memenuhi kebutuhan bibit ikan air tawar, Desa dapat mengajukan permohonan bantuan bibit melalui BBIS Aikmel yang siap memberikan dukungan dan pembinaan dalam kegiatan budidaya.

Terakhir, terkait dengan isu sampah dan kesehatan lingkungan, pihak Desa didorong untuk menyusun proposal yang kemudian dapat disampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan.

Kegiatan JUMAT SALAM ini menandai komitmen Dislutkan NTB dalam mendengar dan menanggapi kebutuhan serta permasalahan masyarakat secara inklusif serta membangun kerjasama lintas sektor guna mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan.