Dislutkan NTB dan PT. AMNT Bahas Rancangan Kemitraan Pemanfaatan CSR di Kawasan Konservasi Gili Balu

Kamis, (21/04/2022) bertempat di Ruang Rapat Nila Anjani Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB telah dilaksanakan pertemuan antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dengan perwakilan dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) untuk membahas rancangan kemitraan pemanfaatan dana CSR bagi pengelolaan keanekaragaman hayati perairan laut Gili Balu dan sekitarnya serta mendorong penguatan kapasitas Pokmaswas dan Pokdarwis untuk mengoptimalkan potensi wisata di kawasan konservasi Gili Balu.

Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Muslim, ST.,M.Si, Sekretaris, Kepala Bidang lingkup Dislutkan NTB, Kepala CDK Sumbawa-Sumbawa Barat, dan perwakilan dari PT. AMNT.

Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas menyampaikan bahwa kemitraan ini hajatnya untuk memaksimalkan pengelolaan Kawasan konservasi Gili Balu untuk memberikan nilai tambah melalui pengelolaan Sumber Daya dan jasa lingkungan.

“Urgensi dari usulan program kemitraan ini harus memberikan nilai tambah untuk pemberdayaan masyarakat agar nama besar dari PT. AMNT dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” jelas Muslim.

Selain itu Muslim juga menjelaskan bahwa begitu banyak peran yang telah dilakukan oleh pihak swasta namun seperti tidak kelihatan bentuknya karena tidak disinkronkan dengan RPJMD.

Untuk itu aspek hulu dan hilirnya perlu disinkronkan dan diakselerasi agar dampaknya benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

Muslim juga mendorong agar ada 1 kawasan yang menjadi icon dan dibina khusus melalui program kemitraan ini agar hasilnya benar-benar memberikan nilai tambah.

Dislutkan NTB juga sedang menginisiasi pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk mengakomodir pengelolaan kawasan konservasi daerah karena selama ini kegiatan konservasi dan pengawasan yang dilakukan tidak diiringi dengan peningkatan nilai tambah bagi pemerintah ataupun masyarakat.

Dengan adanya kemitraan ini diharapkan lebih dapat memperkuat dari aspek kelembagaan serta lebih memberikan dampak yang optimal dalam pengelolaan Kawasan konservasi di Gili Balu.

Leave a Reply